- Ambisi Persis Solo untuk meraih poin penuh saat menjamu Persiku Kudus dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia kandas.
Tampil di depan publik sendiri, Persis Solo langsung menggebrak pertahanan Persiku Kudus. Serangan demi serangan dilancarkan oleh kubu tuan rumah hingga 20 menit babak pertama berlangsung.
Namun, justru Persiku Kudus yang mampu membuka skor terlebih dahulu. Pada menit 28, striker Persiku Kudus, Peter Kwoh mampu melewati dua bek Persis Solo mampu menceploskan bola lewat tendangan kaki kanannya setelah tinggal berhadapan dengan kiper Persis, Tri Windu Anggono.
Setelah gol tersebut, Persis Solo gagal bangkit dan justru terus tertekan lewat duet striker Persiku yang tiada henti mengancam gawang Persis, Agus Santikodan Peter Kwoh. Namun hingga babak pertama usai skor tersebut tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, Persis memasukkan striker asingnya Dillah Appolerini menggantikan Abduh Lestaluhu untuk menambah serangan ke pertahanan lawan. Bahkan, Persis yang dimotori Andri Siswanto mampu menguasai permainan sekitar 15 menit babak kedua.
Upaya Persis Solo untuk mengejar ketertinggalan semakin sulit usai Modestus Setiawan diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras saat duel udara dengan pemain Persiku Kudus.
Meskipun, Persis hanya bermain 10 pemain, tetapi mereka terus melakukan penekanan untuk mengejar gol dari Persiku. Andri Siswanto dan kawan-kawan yang bermain penuh semangat, tetapi serangannya selalu mampu digagalkan pemain belakang Persiku. Skor tersebut bertahan hingga pertandingan usai.
Pelatih Persiku Kudus, Riono Asnan seusai pertandingan mengatakan bahwa kunci kemenangan timnya adalah kedisiplinan dalam bermain. "Anak-anak bermain disiplin menjaga lawan sehingga permainan Persis sulit berkembang," katanya.
Sementara pelatih Persis, Didik Lestitantoro mengatakan bahwa anak asuhnya terlalu mudah kehilangan bola dan bermain tergesa-gesa untuk mencetak gol. "Anak-anak terlalu tergesa-gesa, sehingga sejumlah peluang yang tercipta tidak ada yang dimanfaatkan dengan baik," jelasnya. (ant/dzi)
Jumat, 20 April 2012
Divisi Utama (LI): Persis Solo Kandas di Kandang Sendiri
- Ambisi Persis Solo untuk meraih poin penuh saat menjamu Persiku Kudus dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia kandas.
Tampil di depan publik sendiri, Persis Solo langsung menggebrak pertahanan Persiku Kudus. Serangan demi serangan dilancarkan oleh kubu tuan rumah hingga 20 menit babak pertama berlangsung.
Namun, justru Persiku Kudus yang mampu membuka skor terlebih dahulu. Pada menit 28, striker Persiku Kudus, Peter Kwoh mampu melewati dua bek Persis Solo mampu menceploskan bola lewat tendangan kaki kanannya setelah tinggal berhadapan dengan kiper Persis, Tri Windu Anggono.
Setelah gol tersebut, Persis Solo gagal bangkit dan justru terus tertekan lewat duet striker Persiku yang tiada henti mengancam gawang Persis, Agus Santikodan Peter Kwoh. Namun hingga babak pertama usai skor tersebut tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, Persis memasukkan striker asingnya Dillah Appolerini menggantikan Abduh Lestaluhu untuk menambah serangan ke pertahanan lawan. Bahkan, Persis yang dimotori Andri Siswanto mampu menguasai permainan sekitar 15 menit babak kedua.
Upaya Persis Solo untuk mengejar ketertinggalan semakin sulit usai Modestus Setiawan diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras saat duel udara dengan pemain Persiku Kudus.
Meskipun, Persis hanya bermain 10 pemain, tetapi mereka terus melakukan penekanan untuk mengejar gol dari Persiku. Andri Siswanto dan kawan-kawan yang bermain penuh semangat, tetapi serangannya selalu mampu digagalkan pemain belakang Persiku. Skor tersebut bertahan hingga pertandingan usai.
Pelatih Persiku Kudus, Riono Asnan seusai pertandingan mengatakan bahwa kunci kemenangan timnya adalah kedisiplinan dalam bermain. "Anak-anak bermain disiplin menjaga lawan sehingga permainan Persis sulit berkembang," katanya.
Sementara pelatih Persis, Didik Lestitantoro mengatakan bahwa anak asuhnya terlalu mudah kehilangan bola dan bermain tergesa-gesa untuk mencetak gol. "Anak-anak terlalu tergesa-gesa, sehingga sejumlah peluang yang tercipta tidak ada yang dimanfaatkan dengan baik," jelasnya. (ant/dzi)
Tampil di depan publik sendiri, Persis Solo langsung menggebrak pertahanan Persiku Kudus. Serangan demi serangan dilancarkan oleh kubu tuan rumah hingga 20 menit babak pertama berlangsung.
Namun, justru Persiku Kudus yang mampu membuka skor terlebih dahulu. Pada menit 28, striker Persiku Kudus, Peter Kwoh mampu melewati dua bek Persis Solo mampu menceploskan bola lewat tendangan kaki kanannya setelah tinggal berhadapan dengan kiper Persis, Tri Windu Anggono.
Setelah gol tersebut, Persis Solo gagal bangkit dan justru terus tertekan lewat duet striker Persiku yang tiada henti mengancam gawang Persis, Agus Santikodan Peter Kwoh. Namun hingga babak pertama usai skor tersebut tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, Persis memasukkan striker asingnya Dillah Appolerini menggantikan Abduh Lestaluhu untuk menambah serangan ke pertahanan lawan. Bahkan, Persis yang dimotori Andri Siswanto mampu menguasai permainan sekitar 15 menit babak kedua.
Upaya Persis Solo untuk mengejar ketertinggalan semakin sulit usai Modestus Setiawan diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras saat duel udara dengan pemain Persiku Kudus.
Meskipun, Persis hanya bermain 10 pemain, tetapi mereka terus melakukan penekanan untuk mengejar gol dari Persiku. Andri Siswanto dan kawan-kawan yang bermain penuh semangat, tetapi serangannya selalu mampu digagalkan pemain belakang Persiku. Skor tersebut bertahan hingga pertandingan usai.
Pelatih Persiku Kudus, Riono Asnan seusai pertandingan mengatakan bahwa kunci kemenangan timnya adalah kedisiplinan dalam bermain. "Anak-anak bermain disiplin menjaga lawan sehingga permainan Persis sulit berkembang," katanya.
Sementara pelatih Persis, Didik Lestitantoro mengatakan bahwa anak asuhnya terlalu mudah kehilangan bola dan bermain tergesa-gesa untuk mencetak gol. "Anak-anak terlalu tergesa-gesa, sehingga sejumlah peluang yang tercipta tidak ada yang dimanfaatkan dengan baik," jelasnya. (ant/dzi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar